Sebrina S
E1I013025
Ilmu Kelautan
Universitas Bengkulu
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.
E1I013025
Ilmu Kelautan
Universitas Bengkulu
Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik.
Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3
dimensi atau
ellipsoid . Istilah ini sinonim dengan istilah
spheroid yang
digunakan untuk menyatakan bentuk bumi. Karena bumi tidak uniform, maka
digunakan istilah geoid untuk
menyatakan bentuk bumi yang menyerupai ellipsoid tetapi dengan bentuk muka yang
sangat tidak beraturan.
Oleh
karena permukaan bumi ini tidak rata alias melengkung-lengkung tidak beraturan,
akan tetapi peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang datar, maka diperlukan pengkonversian dari bidang lengkung bumi
sebenarnya ke bidang datar agar tidak terjadi
distorsi permukaan bumi.
Sistem Koordinat merupakan kesepakatan tata cara
menentukan posisi suatu tempat di muka bumi ini. Dengan adanya sistem
koordinat, masyarakat menjadi saling memehami posisi masing- masing di
permukaan bumi. Dengan sistem koordinat pula, pemetaan suatu wilayah menjadi
lebih mudah.
Saat
ini terdapat dua sistem koordinat yang biasa digunakan di Indonesia, yaitu system koordinat BUJUR- LINTANG dan sistem koordinat
UTM (Universal Transverse Mercator). Tidak
semua sistem koordinat cocok untuk dipakai di semua wilayah. Sistem koordinat bujur-lintang tidak cocok digunakan
di tempat-rempat yang berdekatan dengan
kutub sebab garis bujur akan menjadi terlalu pendek. Tetapi, kedua sistem
koordinat tersebut cocok digunakan di
Indonesia.
Sistem koordinat bujur-lintang tidak cocok digunakan di
tempat-rempat yang berdekatan dengan kutub sebab garis bujur akan menjadi
terlalu pendek. Tetapi, kedua sistem koordinat tersebut cocok digunakan di
Indonesia.
Sistem koordinat bujur-lintang (atau dalam bahasa
Inggris disebut Latitude-Longitude), terdiri dari dua komponen yang menentukan,
yaitu : 1. Garis dari atas ke bawah (vertikal) yang menghubungkan kutub utara
dengan kutub selatan bumi, disebut juga garis lintang (Latitude). 2. Garis mendatar (horizontal) yang sejajar
dengan garis khatulistiwa, disebut juga garis bujur (Longitude).
Pembagian Sistem Proyeksi Peta
Secara garis besar sistem proyeksi peta bisa dikelompokkan berdasarkan pertimbangan ekstrinsik dan intrinsik.
Pertimbangan Ekstrinsik:
Bidang proyeksi yang digunakan:
- Proyeksi azimutal / zenital: Bidang proyeksi bidang datar.
- Proyeksi kerucut: Bidang proyeksi bidang selimut kerucut.
- Proyeksi silinder: Bidang proyeksi bidang selimut silinder.
Persinggungan bidang proyeksi dengan bola bumi:
- Proyeksi Tangen: Bidang proyeksi bersinggungan dengan bola bumi.
- Proyeksi Secant: Bidang Proyeksi berpotongan dengan bola bumi.
- Proyeksi "Polysuperficial": Banyak bidang proyeksi
Posisi sumbu simetri bidang proyeksi terhadap sumbu bumi:
- Proyeksi Normal: Sumbu simetri bidang proyeksi berimpit dengan sumbu bola bumi.
- Proyeksi Miring: Sumbu simetri bidang proyeksi miring terhadap sumbu bola bumi.
- Proyeksi Traversal: Sumbu simetri bidang proyeksi ^ terhadap sumbu bola bumi.
Pertimbangan Intrinsik:
Sifat asli yang dipertahankan:
- Proyeksi Ekuivalen: Luas daerah dipertahankan: luas pada peta setelah disesuikan dengan skala peta = luas di asli pada muka bumi.
- Proyeksi Konform: Bentuk daerah dipertahankan, sehingga sudut-sudut pada peta dipertahankan sama dengan sudut-sudut di muka bumi.
- Proyeksi Ekuidistan: Jarak antar titik di peta setelah disesuaikan dengan skala peta sama dengan jarak asli di muka bumi.
Cara penurunan peta:
- Proyeksi Geometris: Proyeksi perspektif atau proyeksi sentral.
- Proyeksi Matematis: Semuanya diperoleh dengan hitungan matematis.
- Proyeksi Semi Geometris: Sebagian peta diperoleh dengan cara proyeksi dan sebagian lainnya diperoleh dengan cara matematis.
No comments:
Post a Comment